Data dan sinyal analog, digital serta
Pengkodean data
Data analog
Merupakan data yang memiliki
deretan nilai yang hampir sama sehingga tidak dapat dibedakan
Contoh : suara penyiar radio
Data digital
Merupakan data yang
memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri-ciri tersendiri
Sinyal analog
Berupa gelombang
kontinyu yang mengalami perubahan
sangat halus setiap perubahan waktu. Contoh
: gelombang bergerak dari A menuju B, maka mulai dari A berubah sedikit
demi sedikit hingga B
Sinyal digital
Tidak kontinyu dan hanya
mempunyai dua nilai tertentu yang biasa dikatakan dengan nilai 1 dan 0
Contoh : lampu
yang diswitch nyala dan padam
Pengkodean data
Suatu teknik yang dilakukan
untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan
pensinyalan) transmisi data. Dalam
proses tesebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media
yang tersedia.
Istilah penting yang berkaitan dengan
pengkodean data
Encoder : alat
yang yang digunakan untuk
melakukan penyandian sehingga sesuai dengan sinyal yang akan dilewatkan
Decoder : alat untuk
mengubah kembali ke bentuk asli
Digitalisasi sinyal analog : konversi analog ke digital
Pemodulasian sinyal digital
: konversi
digital ke analog
Suatu saat bila kita ingin mengirimkan
sinyal digital yang keluar dari komputer kemudian dilewatkan media yang mana
media ini dirancang untuk sinyal analog. Contohnya bila kita lewatkan
saluran telepon Maka
sinyal digital dari komputer tersebut harus kita rubah menjadi sinyal analog
Pemodulasian sinyal analog
: konversi
analog ke analog
Sinyal analog ini bisa dikirimkan pada
jarak yang jauh dengan menggunakan media analog. Misalnya suara manusia atau musik
pada stasiun radio, yang aslinya sinyal analog yang ditransmisikan melalui media
udara/ gelombang
radio
Pengkodean data digital ke sinyal digital
: konversi digital ke digital
Contoh : Data yang disimpan
dalam komputer adalah dalam bentuk bilangan 0 dan 1. Kemudian data ini dibawa
dari satu tempat
ke tempat lain
didalam maupun diluar
komputer, Data ini lebih
dulu dikonversikan ke sinyal digital
Jenis atau macam-macam Teknik pengkodean
data
Ada 4 yaitu :
1. Data digital ,
sinyal digital
Adalah
merepresentasikan informasi digital kedalam bentuk sinyal digital. Contohnya
jika kita mengirimkan data dari komputer ke printer. Maka kedua-duanya datanya yang asli
maupun data yang ditransmisikan adalah digital.
Jenis Mekanisme pengkodeannya :
a. Unipolar
Pengkodean
unipolar hanya menggunakan satu polaritas untuk menyatakan dua posisi bilangan
biner yaitu biasanya ada tegangan dinyatakan dengan logika 1 dan tidak ada
tegangan dinyatakan dengan logika 0
b. Polar
Polar (kutub)
adalah pengkodean yang penggunaan dua level tegangan yaitu positif dan negatif.
c. Bipolar
Pengkodean Bipolar menggunakan tiga
level tegangan yaitu positip,negatip dan nol. bit logika 0 akan bernilai level
tegangan nol. Dan bit logika 1 direpresentasikan terjadi pembalikan tegangan
baik positip ke negatif maupun dari negatif ke positif
2. Data analog,
sinyal digital
Transformasi
data analog ke
sinyal digital, proses
ini dikenal sebagai digitalisasi
Teknik dasar pengkodean:
a. Pulse code modulation
b.Delta modulation
3. Data digital,
sinyal analog
Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal
analog.
Contoh public
telephone network. Device yang
dipakai yaitu modem
(modulator demodulator) yang mengubah
data digital ke
sinyal analog (modulator)
dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital (demodulator).
Jenis mekanisme pengkodean :
a. Amplitude shift keying (ASK)
Modulasi yang
menyatakan sinyal digital
1 sebagai suatu
nilai tegangan tertentu (misalnya
1 Volt) dan
sinyal digital 0
sebagai sinyal digital dengan
tegangan 0 Volt.
b. Frequency shift keying (FSK)
Modulasi yang
menyatakan sinyal digital
1 sebagai suatu
nilai tegangan dengan frekuensi
tertentu, sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu
nilai tegangan dengan
frekuensi tertentu yang
berbeda
c. Phase shift keying (PSK)
Modulasi yang
menyatakan sinyal digital
1 sebagai suatu
nilai tegangan tertentu dengan
beda fasa tertentu
Misalnya tegangan
1 Volt (beda fasa
0 derajat), dan
sinyal digital 0
sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fasa yang
berbeda (beda fasa 180 derajat)
4. Data analog,
sinyal analog
Alasan
dasar dari proses
ini adalah diperlukannya
frekuensi tinggi untuk transmisi yang
efektif. Untuk transmisi
unguided, hal tersebut
tidak mungkin untuk mentransmisi
sinyal-sinyal baseband dan
juga antena-antena yang diperlukan akan
menjadi beberapa kilometer
diameternya, modulasi mendukung frequency-division multiplexing.
Tipe-tipe modulasi
a.
Amplitudo
Modulation
(AM)
Modulasi
ini menggunakan amplitudo
sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal
digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap,
amplitudo yang berubah.
AM adalah modulasi
yang paling mudah, tetapi
mudah juga dipengaruhi
oleh keadaan media
transmisinya
b. Phase
Modulation (PM)
Modulasi ini
menggunakan perbedaan sudut
phase sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan
sinyal digital, dimana
frekuensi danamplitudo tetap,
phase yang berubah.
Cara ini
paling baik, tapi
paling sukar, biasanya dipergunakan
untuk pengiriman data
dalam jumlah besar yang
banyak dan kecepatan
yang tinggi.
c.
Frequency Modulation (FM)
Modulasi
ini menggunakan sinyal
analog untuk membedakan kedua keadaan
sinyal digital, dimana
amplitudo dan phasenya
tetapi frekuensi
yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik.
Referensi:
Abdul Kadir
dan Terra Ch. Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Brian,
Williams dan Sawyer, Stacey. 2003. Using Information Technology: A Practical
Introduction to Computers & Communications. New York: McGraw-Hill/Irwin
D’SpecialOne.
2012. Jaringan
Komputer. http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer (diakses 20 juni 2012 pukul 10.29
WIB)
-----------.
2012. Komputer.
http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer (diakses 20 Juni 2012 pukul 10.28 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar